Senin, 06 Agustus 2012

Antara Amatir dan Professionalisme


Sebelum membaca tulisan ini, pengertian fotografer amatir adalah fotografi bukan mata pencaharian utama, sedangkan fotografer professional adalah fotografi sebagai mata pencaharian utama.

Berkecimpung di dunia fotografi, bukan berarti hanya beli kamera dan lensa dan uangnya dihabiskan begitu saja, tapi mungkin bagi yang masih awal2 gabung ke minat fotografi, biasanya ingin juga mendapatkan tambahan penghasilan. Semudah itukah? tidak ! berikut adalah point-point yang penting yang harus diperhatikan, apakah seorang fotografer ikut kuadran kiri (amatir) atau kuadran kanan (pro) :

1.Waktu
   Pastikan ada waktu untuk client. Jika client meminta kita untuk memotretnya, maka potretlah ! Jangan dilempar ke orang lain. Akan sangat buruk efeknya. Bagemana dengan profesi fotografi sebagai side job? Atur waktu anda, yang jelas side job itu bukanlah pendapatan utama anda, dan anda harus lebih bijak. Mana yang tidak mengganggu waktu kerja anda. Jenis fotografi yang cocok untuk sebagai side job adalah foto dimana tidak membutuhkan moment penting. Misalnya, pre wedding, foto produk,dsb.

2.Alat
   Bagi saya, alat ada dua. Yang pertama adalah alat untuk modal usaha dan satu lagi alat yang kita sukai. Ini yang biasanya dilema. Misalnya, budget 3 juta. Dilema, antara beli flash Nikon SB700 atau beli lensa 85mm 1.8 buat bokeh2 an. Jika anda serius untuk ke pro, belilah flash nya dulu, jika anda amatir, anda bebas, bisa memilih lensa atau flash. Jadi, tetapkanlah dulu niat anda, mau ke pro atau amatir.

3.Eksistensi
   Jika anda serius untuk terjun ke pro, jangan malu-malu pamer2 foto, sejelek apapun foto anda, seorang fotografer harus pede dengan karyanya. Terbukalah pada kritik, dan yang paling penting, setiap kedepan harus menjadi lebih baik fotonya. Eksistensi itu penting, mengingat untuk menjadi seorang fotografer profesional ya harus terkenal dulu, karya2 nya banyak diketahui orang. Jika anda amatir? Ya santai saja, ada yang banter ngapload foto di FB ada yang santai, di amatir, semua terserah anda, tidak ada tuntutan.

So, mana yang anda pilih, menjadi fotografer amatir atau profesional?

Aji Priambodo
Agustus 2012

0 komentar: